Mencari Surga di Laut Merah

Liburan musim panas tahun ini kami habiskan di salah satu kota pesisir pantai Laut Merah

Siapa yang gak penat dengan rutinitas kuliah, organisasi, ujian dan kegiatan lainnya? Tentu semua orang mengalami masa-masa boring tertentu kan? Begitu pun dengan kita, para pejuang muslim Indonesia yang sedang berpetualang di negri kinanah heuheu. Hanya satu kata yang dapat memecah kesemrawutan pikiran kami saat itu: Piknik!

Dok. Pribadi
Tepat bulan Agustus ini setelah pikiran kami tersiksa dipusingkan dengan imtihan termin 2, ada tawaran rihlah musim panas di grup FB Pasar Mesir. Langsung aja geng PAAM Jabar 1 kami plus anak2 Kiswa yang dikomandoi duo Acul + Darma berinisiatif booking seat. Lumayaaan dengan harga tidak sampai seperlima bekal bulanan udah bisa jalan-jalan menikmati indahnya pesisir pantai Laut Merah :D

Jadi tujuan kami saat itu adalah sebuah kota pesisir pantai bernama Hurghada. Kalo cek di map tuh lokasinya tepat di sebelah Laut Merah, namun cukup jauh dari Terusan Suez. Dari Kairo sendiri jaraknya lebih jauh lagi, memakan waktu sekitar 6-7 jam perjalanan menggunakan bis.

Kami berangkat dari Hay Asyir sekitar pukul 9 malam CLT. Meskipun sepanjang perjalanan gelap karena malam, tapi ana justru terlalu antusias sampai hampir ga bisa tidur samsek wkwk. Bahkan hampir setiap beberapa menit ngecek keluar kaca bis karena kebetulan jalan yang kami lalui kalo diliat di map itu mayoritas berada di pesisir pantai. Penasaran aja sama penampakan asli Laut Merah di depan mata, laut tempat di mana Nabi Musa as. membuat salah satu mukjizat paling populer dalam agama samawi yaitu terbelahnya lautan.

Day 1


Singkat cerita kami pun sampai di tujuan menjelang terbitnya matahari. Langsung ke hotel, beres-beres, packing, daaannnn tidur. Soalnya masih cape + ngantuk habis perjalanan, apalagi selama di bis tuh sebagian kami ga bisa tidur nyenyak (dengan alasan yang hampir sama hahaha).

Tepat hampir pukul 8 kami bangun dan langsung sarapan. Tidak terpikirkan sedikit pun buat mandi toh nanti juga babaseuhan deui di pantai :D

Selalu sedia paspor di tangan, plus kacamata + kamera kesayangan :)
Setelah sarapan kami langsung bergegas keluar menuju pantai. Jarak dari hotel ke pantai gak terlalu jauh, hanya sekitar 5 menit jalan kaki pantai udah langsung keliatan.

Namun yang membuat kami rada mengerutkan dahi begitu tiba di sana adalah pemandangan ini:


Ya Allah ternyata gak di Pangandaran gak di Hurghada laut mah anger we rame :')

Walhasil pada hari pertama ini kami gak jadi babaseuhan air laut, cuma foto-foto aja sambil nontonin orang Mesir main air. Tapi cukup menghibur juga sebenernya liatin orang-orang Mesir sama keluarganya masing-masing asyik main di pantai, yang biasanya kami liat orang lokal ini ngambekan.

Meskipun di hari pertama ini kami gak jadi main di pantai, tapi kami tetep puas bisa nikmatin berenang di kolam renang hotel yang kebetulan waktu sore itu rada kosong melompong. Gak tau juga kenapa, apa mungkin emang orang sini lebih suka main di pantai ya?

Day 2

Tibalah hari kedua, yang paling dinanti-nanti soalnya jadwal kami pada hari itu adalaaahhh...

NAIK KAPAL BOAT LAUT

Jadi pantai Hurghada itu terkenal salah satunya karena keindahan terumbu karangnya. Kalo di Indonesia mungkin mirip Bunaken. Nah di hari kedua ini kami rencana bakal liatin keindahan alam itu dari atas kapal boat.

Gini penampakan kapal boatnya kalo dari luar, mayanlahh
Di kapal boat ini yang naik tuh campuran gaes, jadi bukan cuma rombongan kami aja tapi ada juga orang lain yang naik kapal kita. Cuma enaknya tuh kapalnya cukup luas dan lega jadi masih bisa enjoying the moment.

Berasa di tengah samudera
Tidak lama kami sedang menikmati udara segar lautan, kami ditawarin oleh pemandu travel kami buat nyobain diving. Awalnya ana agak ragu buat coba, tapi setelah dipikir-pikir kapan lagi kaannn. Singkat cerita beberapa orang dari rombongan kami termasuk ana pribadi ikutan nyemplung ke bawah laut.

Dan tau gak apa? Bener-bener gak ngecewain! 100 LE worth it buat menyaksikan pemandangan indah terumbu karang di bawah lautan:

'Surga' di Laut Merah yang berhasil ditemukan


Pose dulu gak sih di bawah laut :D
Cuman satu yang ana rasain ngga enak selama pengalaman diving pertama ini. Telinga kerasa sakit pas di kedalaman banget, karena tekanan air kan makin ke dasar laut tuh makin besar. Jadi wajar aja kalo belum terbiasa malahan bisa pecah gendang telinga..

'ala kulli hal ini tetep pengalaman tak terlupakan
Selesai diving kami segera berbenah karena kapal udah mau balik lagi ke pesisir. Sesampainya di hotel kami segera mandi, ganti baju, makan siang dan pulang ke Kairo. Liburan yang cukup memuaskan untuk bersiap menghadapi muqorror kuliah kembali dan hiruk pikuk perorganisasian Masisir :)

Itulah kisah rihlah ana di kesempatan ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan!

-F

Komentar