Inilah Yang Kucari

Pahit manisnya negeri para Nabi seakan sudah mendarah daging dalam sanubari. Dan kupikir sekarang waktu yang tepat untuk refleksi diri

Reading | wide image

Dua tahun sudah kujalani roda hidup di tanah rantau ini. Banyak sekali pengalaman yang kualami. Pahit manisnya negeri para Nabi seakan sudah mendarah daging dalam sanubari. Dan kupikir sekarang waktu yang tepat untuk refleksi diri.

Dua puluh dua bulan menetap di kawasan Bawabah 3, Hay Asyir, Nasr City kurasakan belum cukup merelungi dalamnya samudera ilmu di negri ini. Maka dengan tekad bulat kuputuskan untuk ‘berhijrah’ raga dan batin, supaya diri ini tidak terlanjur lalai akan niat utama datang ke sini. Alangkah bahagianya ketika Allah mudahkan jalan dengan memberikan hamba peluang emas: menjadi bagian dari penghuni Markaz Ushuluddin yang baru saja berdiri. Tepat awal bulan September ini aku resmi menjadi anggota rumah yang kuidam-idamkan selama ini. Tentunya sebagai tempat belajar ilmu dan mengaji.

Harapanku jauh ke depan, semoga dengan hijrah ini membuatku lebih sadar akan nikmatnya hidangan ilmu-ilmu Islami, berkumpul dalam majelis para syaikh dan kyai, bergaul dengan orang-orang yang hobi talaqqi. Ya, memang ini yang selama ini kucari.

-F

Darrasah, 7 September 2016